Rabu, 31 Agustus 2016

Kegiatan Seminar Ilmiah dan Silaturahmi DPC PERSAGI Kota Malang

Pada Hari Minggu, 28 Agustus 2016, DPC PERSAGI Kota Malang telah mengadakan kegiatan Seminar Ilmiah dan Silaturahmi DPC PERSAGI Kota Malang yang Mengangkat Tema: Peningkatan Peran Ahli Gizi dalam Pencegahan dan Penanganan Hipertensi. Kegiatan ini dihadiri oleh 137 peserta Ahli Gizi dari wilayah Malang dan beberapa Kota di Jawa Timur.

Kegiatan ini diawali dengan Menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars Ahli Gizi, Pembukaan oleh Ketua DPC PERSAGI Kota Malang, dan Pembacaan Doa oleh Sekretaris DPC PERSAGI Kota Malang.
Gambar 1. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars Ahli Gizi 

Gambar 2. Pembukaan oleh Ketua DPC PERSAGI Kota Malang Bapak Ibnu Fajar, SKM, M.Kes

Gambar 3. Pembacaan Doa oleh Sekretaris DPC PERSAGI Kota Malang, Bapak Dr. Nur Rahman, STP, MP.

Materi 1 disampaikan oleh dr. Nur Samsu, Sp.PD-KGH dengan materi "Peran Gizi sebagai Modalitas Pencegahan dan Terapi Hipertensi". Beliau menyampaikan issue terbaru terkait terapi gizi untuk mencegah dan mengatasi hipertensi. 
Gambar 4. Pemaparan Materi oleh dr. Nur Samsu, Sp.PD-KGH

Materi 2 dan 3 disampaikan oleh Ketua DPD PERSAGI Jawa Timur, Bpk. Agus Sri Wardoyo, SKM, MM.
Materi 2: Peran Ahli Gizi dalam Pencegahan dan Penanganan Penyakit Kronis 
1.      Sembilan cita-cita pemerintah yang dituangkan dalam nawa cita merupakan tujuan bangsa Indonesia yang perlu kita dukung. Sebagai Ahli Gizi, kita bisa membantu dalam rangka mencapai tujuan ke-5 yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. TUgas dan wewenang Ahli Gizi mencakup dimensi kedaulatan pangan dan kesehatan.
2.      Guna mencapai Indonesia Sehat, peran ahli gizi terutama untuk mengatasi masalah gizi (balita stunting), dan masalah gizi lain (anemia, BBLR), dan kekurangan gizi mikro. Sejak tahun 1990an, terjadi pergeseran paradigm penyakit pada masyarakat Indonesia, daripenyakit infeksi ke penyakit degenerative.
3.      Peran Ahli Gizi dalam pencegahan penyakit degenerative bisa dalam bentuk preventif, kuratif, promotif; meliputi pelayanan di RS, puskesmas, konsultasi, desain pangan yang dapat mengoptimalkan status gizi dan status kesehatan masyarakat Indonesia.

Materi 3: Surat Tanda Registrasi dan Satuan Kredit Poin Profesi Ahli Gizi 
1.      STR merupakan SIM bagi profesi gizi untuk dapat melaksanakan tugas keprofesiannya sehari-hari. Selama syarat pembuatan SRT lengkap, djamin proses pengurusan STR bisa dilakukan dalam 24 jam (sehari jadi)
2.      SKP diperlukan untuk dapat memperpanjang STR. SKP sebanyak 25 poin bisa diperoleh dengan menjalankan tugas keprofesian sehari-hari. Sekurang-kurangnya terdiri dari 2 unsur, dan dari masing-masing unsur maksimal 15 poin.
1)      Profesionalisme
2)      Pengabsian Kepada Masyarakat
3)      Publikasi
4)      Pengembangan Ilmu
3.      Untuk penurusan perpanjangan STR, akan diadakan melalui CPD Online. Akan ada informasi lebih lanjut terkait teknis perpanjangan melalui CPD online.
Akan ada informasi lebih lanjut terkait iuran anggota PERSAGI 500 rb/5 tahun yang menjadi syarat perpanjangan STR.
Gambar 5. Pemaparan materi oleh Ketua DPD PERSAGI jawa Timur, Bpk. Agus Sri Wardoyo, SKM, MM

Materi 4: Program Dinas Kesehatan Kota Malang dalam Upaya Pencegahan dan Penanganan Penderita Hipertensi Rawat Jalan (Disiapkan oleh Bp. Tomy Sukarno, SKM, M.Kes.Ling, disampaikan oleh Bp. Nuriman Imran, SKM)
Beberapa poin yang perlu dicatat diantaranya:
1.      Beberapa program yang telah dilaksanakan oleh Jajaran Dinas Kesehatan Kota Malang dalam rangka mencegah dan mengatasi penyakit hipertensi di antaranya: Prolamis (Pengelolaan Penyakit Kronis); Posbindu PTM (Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular)
Ahli Gizi khususnya di wilayah Puskesmas merupakan salah satu ujung tombak edukasi gizi di Masyarakat.
Gambar 6. Pemaparan Materi oleh Bpk. Nuriman Imran

Materi 5. Penatalaksanaan Diet Hipertensi (Disampaikan oleh Ibu Adhe Hariani Ciptaningsih, S.ST)
1.      Pasien dengan hipertensi yang dirawat di rumah sakit sebagian besar dengan penyakit penyerta. Untuk dapat memberikan asuhan gizi yang baik, kita perlu  menerapkan asuhan gizi terstandar (Nutritional Care Process/NCP) dengan memperhatikan masalah yang dihadapi oleh masing-masing pasien. Tahapan yang perlu dilakukan diantaranya:
1)      Melakukan screening masalah gizi kurang pada pasien
2)      Melakukan assessmen: Antropometri, Biokimia, Clinic/Fisik, Dietary dan Ekologi (A,B,C,D)
3)      Melakukan diagnosis gizi
4)      Melakukan intervensi: penatalaksanaan individu dengan memperhatikan riwayat personal, manajemen berat badan, pembatasan natrium yang dikombinasi dengan diet DASH, serta edukasi gizi
5)      Melakukan monitoring dan evaluasi
Kerja sama yang  baik dalam tim kesehatan mutlak diperlukan sehingga tujuan memperbaiki masalah pasien dapat tercapai dengan optimal.
Gambar 7. Ibu Adhe Hariani C, SST memaparkan materi terakhir.

Gambar 8. Audiens tetap semangat memperhatikan paparan materi dari para pemateri


Gambar 9. Foto Bersama Para Pemateri dengan Ketua dan Sekretaris DPC PERSAGI Kota Malang 


Gambar 10. Foto Bersama Panitia setelah acara berakhir.


Materi yang disampaikan dalam seminar ilmiah ini dapat didownload di tautan di bawah ini
https://drive.google.com/file/d/0B3jr_olbHzg3aW9FTUFhMTJMOHc/view?ts=57c7c930

Semoga bermanfaat.

Salam Svastha Harena

(DPC PERSAGI Kota Malang/WR)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar